Senin, 20 Mei 2013

Not Blood, Yes Biopori enable



Universitas Negeri Semarang adalah kampus yang berbasis konservasi yang telah mendapatkan gelar sebagai kampus hijau atau kampus konservasi dengan penataan lingkungan, akademik, prestasi dan lain – lain. Universitas Negeri Semarang terkenal dengan sebutan tersebut karena banyak hal prestasi yang diraih oleh kampus ini untuk menjadikan kampus yang selektif dan berpotensi di bidang olahraga pada khususnya.
Universitas Negeri Semarang juga berperan penting pada penataan lingkungan. Ligkungan hijau yang mengitari sepanjang unnes sudah terbukti bahwa penataan lingkungan pada daerah tersebut sudah tertata rapi dengan sedemikian rupa sehingga menjadikan kampus hijau yang pertama di Indonesia. Konsep yang akan diterapkan kali ini adalah upaya pencegahan banjir pada kampus unnes sebagai kampus hijau (konservasi) dengan konsep biopori pada pinggir – pinggir jalan sepanjang unnes.
Sampai sekarang Unnes hanya menggunakan lubang biopori pada dinding aspal saja misalkan pada atap atas GSG Unnes itu sudah mnggunakan lubang biopori untuk mengalirkan air hujan dengan debit yang lumayan cukup banyak sehingga pembuatan lubang tersebut di buat lebih banyak. Lebih banyak menggunakan biopori lebih efektif juga untuk mengatasi banjir atau luapan air yang melebihi kapasitas
Kita harus tahu terlebih dahulu definisi dari biopori itu sendiri. Biopori adalah lubang resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan pupuk (pupuk kompos). Dengan lubang biopori yang di tempatkan di sekitar jalan sepanjang unnes dengan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara :
1.      Meningkatkan daya resap air.
2.      Mengubah sampah organik menjadi pupuk komos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan).
3.  Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
Dengan tujuan ini permasalahan hujan lebat dan mengakibatkan banjir disekitar telah teratasi dengan sempurna menggunakan sistem biopori. Memang sepanjang jalan unnes sudah diberi selokan untuk aliran air hujan. Tapi dengan berjalannya sistem ini akan banyak membantu kalau seandainya selokan yang telah dibuat tersebut tidak dapat menampung debit air cukup banyak yang juga dapat mengakibatkan banjir di area tersebut.
Dengan sistem ini dapat menguntungkan selain dapat mencegah banjir, biopori juga bisa dijadikan sebagai pupuk kompos. Pemanfaatan system ini belum digunakan sebagian besar di kampus – kampus Indonesia maupun di masyarakat. Unnes saat ini sudah menjalakan sistem ini karena mengingat bahwa unnes adalah kampus konservasi dan ini sudah terlaksanakan secara valid dan benar. Di sepanjang jalan aspal unnes sudah diberi semacam saluran yang menggunakan sistem biopori tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar