Universitas Negeri Semarang adalah
kampus yang berbasis konservasi yang telah mendapatkan gelar sebagai kampus
hijau atau kampus konservasi dengan penataan lingkungan, akademik, prestasi dan
lain – lain. Universitas Negeri Semarang terkenal dengan sebutan tersebut
karena banyak hal prestasi yang diraih oleh kampus ini untuk menjadikan kampus
yang selektif dan berpotensi di bidang olahraga pada khususnya.
Universitas
Negeri Semarang juga berperan penting pada penataan lingkungan. Ligkungan hijau
yang mengitari sepanjang unnes sudah terbukti bahwa penataan lingkungan pada
daerah tersebut sudah tertata rapi dengan sedemikian rupa sehingga menjadikan
kampus hijau yang pertama di Indonesia. Konsep yang akan diterapkan kali ini
adalah upaya pencegahan banjir pada kampus unnes sebagai kampus hijau
(konservasi) dengan konsep biopori pada pinggir – pinggir jalan sepanjang
unnes.
Sampai
sekarang Unnes hanya menggunakan lubang biopori pada dinding aspal saja
misalkan pada atap atas GSG Unnes itu sudah mnggunakan lubang biopori untuk
mengalirkan air hujan dengan debit yang lumayan cukup banyak sehingga pembuatan
lubang tersebut di buat lebih banyak. Lebih banyak menggunakan biopori lebih
efektif juga untuk mengatasi banjir atau luapan air yang melebihi kapasitas
Kita
harus tahu terlebih dahulu definisi dari biopori itu sendiri. Biopori adalah
lubang resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara
meningkatkan daya resapan air pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah
dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah
organik untuk menghasilkan pupuk (pupuk kompos). Dengan lubang biopori yang di
tempatkan di sekitar jalan sepanjang unnes dengan teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara :
1. Meningkatkan
daya resap air.
2. Mengubah
sampah organik menjadi pupuk komos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan
metan).
3. Memanfaatkan
peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang
ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.
Dengan
tujuan ini permasalahan hujan lebat dan mengakibatkan banjir disekitar telah
teratasi dengan sempurna menggunakan sistem biopori. Memang sepanjang jalan
unnes sudah diberi selokan untuk aliran air hujan. Tapi dengan berjalannya
sistem ini akan banyak membantu kalau seandainya selokan yang telah dibuat
tersebut tidak dapat menampung debit air cukup banyak yang juga dapat
mengakibatkan banjir di area tersebut.
Dengan
sistem ini dapat menguntungkan selain dapat mencegah banjir, biopori juga bisa
dijadikan sebagai pupuk kompos. Pemanfaatan system ini belum digunakan sebagian
besar di kampus – kampus Indonesia maupun di masyarakat. Unnes saat ini sudah menjalakan sistem ini karena mengingat bahwa unnes adalah kampus konservasi dan ini sudah terlaksanakan secara valid dan benar. Di sepanjang jalan aspal unnes sudah diberi semacam saluran yang menggunakan sistem biopori tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar